Naega

Sabtu, 31 Januari 2015

Resensi Novel 'Bonus Track'

Bonus Track by Koshigaya Osamu


Sebagai resensi pertama untuk Tantangan Membaca Haru, saya memilih Bonus Track. Karena, novel ini adalah novel yang baru selesai saya baca 3 hari yang lalu.

Resensi Novel ‘Bonus Track’
Judul               : Bonus Track
Penulis            : Koshigaya Osamu
Tipe                 : J-Lit
Sinopsis          :
Aku sendiripun terkejut.
Aku tidak pernah berpikir akan menjadi hantu dan bergentayan.

Kusano Tatsuya bekerja di sebuah restoran hamburger besar di kotanya. Suatu malam, saat ia pulang kerja sambil mengendarai mobilnya, ia menjadi saksi tabrak lari. Sebuah mobil sport hitam melaju dengan kencang, meninggalkan seorang pemuda bertubuh kecil tergeletak di jalanan di tengah hujan.

Kusano mencoba menolong pemuda itu, bahkan sampai memberikan nafas buatan. Namun semua sudah terlambat. Semalam suntuk ia harus memberikan pernyataan di kantor polisi. Gara-gara itu, Kusano demam tinggi dan bahkan berhalusinasi. Pemuda korban tabrak lari itu muncul di kamarnya, tidur-tiduran di atas sofanya, dan bahkan berbuat usil !

Tapi, apa itu benar-benar hanya ilusinasi?
Halusinasi itu sendiri sih mengaku kalau ia adalah hantu...

Kadang bonus track itu sendiri malah lebih baik dibandingkan dengan keseluruhan album.

Dari sinopsisnya saja, sudah sangat jelas jika novel ini menceritakan tentang Kusano Tetsuya yang harus bertemu dan hidup dengan sosok hantu korban tabrak lari. Walau sebenarnya saya tidak terlalu mengerti, kenapa Kusano yang tidak bisa melihat hantu, justru bisa melihat hantu Ryota. Dan, hanya hantu Ryota saja.
Jadi, demi menghilangkan rasa penasaran saya soal hal itu, saya akhirnya menyimpulkan sendiri kalau Kusano bisa melihat hantu Ryota itu karena ia memberikan nafas buatan untuk Ryota akhirnya separuh jiwanya (Eh?) sedikit menyatu dengan Ryota.
Secara keseluruhan, novel ini bagus. Ada banyak hal yang tidak bisa saya tebak. Seperti Minami-kun dan Asuka yang ternyata bisa melihat hantu Ryota sejak awal. Tapi bisa ‘tersembunyi’ sampai cerita hampir mencapai ending.
Gaya penulisan novel ini, membuat saya tidak gampang bosan. Dan ingin terus membaca kisahnya sampai halaman terakhir.
Hanya saja, beberapa kekurangan (khususnya untuk saya) adalah bagaimana sebenarnya kehidupan keluarga Kusano yang sama sekali tidak diceritakan dalam novel ini. saya, hanya kurang banyak penasaran. Yang difokuskan hanya kehidupan kerja Kusano sang tokoh utama. Yah, walau tidak banyak, saya berharap bisa membaca sedikit saja tentang kehidupan Kusano yang satu itu.
Juga pada bagian akhir, agak kecewa juga sebenarnya dengan ending novel ini. Apa ya? Mungkin bisa saya bilang, endingnya terlalu terburu-buru. Jelas sih kalau yang membuat Ryota tetap tinggal di dunia itu adalah untuk mengetahui siapa yang sudah menabraknya sampai mati. Dan begitu pelakunya ketemu, iapun ‘dijemput’ oleh cahaya.
Tapi bagi saya tetap terburu-buru.
Bahkan Ryota hanya terkesan sangat menyayangkan harus meninggalkan Sho-chan ketimbang Kusano yang selama ia menjadi hantu terus bersama dengannya dan membantunya menemukan si pelaku.
Tapi, tetap saja... novel ini patut jadi salah satu penghuni di rak buku kita ^^
3/5 star for this book...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar